Sejarah Singkat Kopi Dalam Islam
KOPI-IRENG- Kopi dahulu di masa Islam adalah minuman Kaum Sufi. Kalau masyarakat kita indonesia, siapalah yang tidak kenal dengan kopi?
Ya... Minuman yang di gemari kebanyakan orang tapi juga tidak sedikit yang anti dengan minuman ini karna alasan dapat mengganggu kesehatan, menyebabkan kecanduan, teman dekat rokok, identik dengan orang tua, atau sederet alasan lain yang diutarakan untuk menjauhkan diri dari minuman yang satu ini. Tetapi tahukah antum shobat kopi-ireng, bahwa kopi sebenarnya minuman yang menjadi kegemaran kaum Sufi?
Dengan meminum kopi, orang-orang kelas ma’rifat (yang tidak memiliki dan terjangkit penyakit yang kian parah sebab minum kopi) kian tegar dan bersemangat dalam beribadah, seolah kopi mendatangkan cahaya bagi rohani dan lahiriah mereka.
Sejarah Kopi dalam Islam :
Biji kopi baru ditemukan pada akhir abad VIII H di Yaman oleh penemu kopi Mukha, ialah Imam Abul Hasan Aliy asy-Syadziliy. Dalam penemuan biji kopi, Imam Abul Hasan mendahului Imam Abu Bakr al-Idrus. Sehingga Imam Abul Hasan Aliy adalah penemu biji kopi sedangkan Imam Abu Bakr al-Idrus adalah penyebar kopi di berbagai daerah...
Kutipan Syair mengenai kopi :
ﻗَﻬْﻮَﺓُ ﺍﻟْﺒُﻦِّ ﻳَﺎ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟْﻐَﺮَﺍﻡْ # ﺳَﺎﻋَﺪَﺗْﻨِﻲْ ﻋَﻠَﻰ ﻃَﺮْﺩِ ﺍﻟْﻤَﻨَﺎﻡْ
ﻭَ ﺃَﻋَﺎﻧَﺘْﻨِﻲْ ﺑِﻌَﻮْﻥِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﻠﻰ # ﻃَﺎﻋَﺔِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻢُ ﻧِﻴَﺎﻡْ
ﻗَﺎﻓُﻬَﺎ ﺍﻟْﻘُﻮْﺕُ ﻭَ ﺍﻟْﻬَﺎﺀُ ﺍﻟْﻬُﺪَﻯ # ﻭَﺍﻭُﻫَﺎ ﺍﻟْﻮُﺩُّ ﻭَ ﺍﻟْﻬَﺎﺀُ ﻫِﻴَﺎﻡْ
ﻻَ ﺗَﻠُﻮْﻣُﻮْﻧِﻲْ ﻋَﻠَﻰ ﺷُﺮْﺑِﻲْ ﻟَﻬَﺎ # ﺇِﻧَّﻬَﺎ ﺷُﺮْﺏُ ﺳَﺎﺩَﺍﺕٍ ﻛِﺮَﺍﻡٍ
Duhai orang-orang yang asyik dalam cinta sejati dengan-Nya # kopi membantuku mengusir kantuk Dengan pertolongan Alloh
kopi menggiatkanku taat beribadah terhadap-Nya # di kala orang-orang sedang terlelap.
Qof-nya adalah quut (makanan), ha adalah hudaa (pertanda) # wawu adalah wud (cinta), dan ha adalah hiyam (pengusir kantuk).
Janganlah kau mencelaku sebab aku minum kopi # sebab kopi adalah minuman para junjungan yang mulia...
KOPI ADALAH MINUMAN HALAL
Mayoritas ulama tidak meragukan lagi kehalalan kopi. dalam kitab Syarh al-’Ubab Syeikh Ibnu Hajar membeberkan bahwa menggunakan sesuatu yang jaiz sebagai sarana regulasinya tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Bila tujuannya untuk kebaikan maka pemakaian sarana hal yang demikian bernilai pahala, dan jika tujuannya untuk maksiat maka bernilai dosa.
Banyak ulama Sufi yang berkomentar perihal kopi yang pada prinsipnya mereka menggemari kopi sebab dengan meminumnya mereka lebih termotivasi dalam beribadah, lebih-lebih pada malam hari dikala banyak manusia yang tertidur lelap.
Nah Shobat kopi-ireng kini tau kan bagaimana perihal kopi dan Manfaat Kopi berdasarkan Islam ?
Oke. Sampai disini dulu cerita saya tentang kopi, sampai jumpa di posting terbaru kopi-ireng dan semoga tulisan ini bermanfaat..
Salam sruput kopi-ireng.
Wassalam.
No comments:
Post a Comment
PERHATIAN !
Bantu admin meningkatkan produktifitas dan eksistensinya dlm menulis dengan meninggalkan KRITIK SARAN anda di kolom komentar.
Tanks